Pneumonia Kurangi Kenikmatan Bernapas
Nikmat rasanya bisa bernapas dengan normal. Bernapas adalah salah satu kenikmatan yang diberkahi Allah Ta'ala kepada kita. Bisa dibayangkan bila suatu saat Anda tiba-tiba merasa sesak dan susah bernapas. Salah satu penyakit yang membuat anda sering sesak napas adalah pneumonia. Penyakit ini menyerang siapa saja, anak-anak hingga orang dewasa. Pneumonia atau radang paru-paru ini adalah penyakit umum yang terjadi di seluruh kelompok usia. Dan menjadi penyebab kematian ketiga setelah kardiovaskuler dan TBC.
Pneumonia adalah penyakit batuk pilek disertai napas sesak yang ditandai dengan dinding dada bawah tertarik ke dalam atau napas cepat, yaitu menarik napas sebanyak 40-50 kali atau lebih setiap menit. Tak hanya sering ditemukan pada balita, pneumonia juga terjadi pada orang dewasa dan kelompok usia lanjut. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian jika tidak segera diobati. Pada orang dewasa, pneumonia bisa menjadi infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa. Pneumonia pada orang dewasa paling sering disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae (pneumococcus), sementara pneumonia pada anak-anak paling sering disebabkan oleh virus pernapasan, dan puncaknya terjadi pada umur 2 hingga 3 tahun. Pada usia sekolah pneumonia paling sering disebabkan oleh bakteri Mycoplasma pneumoniae.
Renggut Nyawa
Menurut Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementrian Kesehatan RI, seseorang kemungkinan terkena pneumonia tergantung 3 hal. yaitu, seberapa ganas bajteri/virus/parasit/ jamur penyebab penyakit, daya tahan tubuh, dan keadaan lingkungan pemukimannya. Pneumonia adalah infeksi yang menimbulkan radang paru-paru. Kantung-kantung udara dalam paru-paru dipenuhi nanah dan cairan, sehingga pau-paru kurang mampu menyerap oksigen. Kekurangan oksigen ini mengakibatkan sel-sel tubuh tidak bisa bekerja. Keadaan ini bisa merenggut nyawa.
Di Indonesia, pneumonia merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah kardiovaskuler dan tuberkulosis. Kemiskinan berisiko tinggi meningkatkan jumlah angka kematian akibat penyakit ini. Apabila di rontgen, gambaran hasil rontgen akan memperihatkan kepadatan pada paru-paru. Kepadatan terjadi karena paru-paru dipenuhi sel radang dan cairan yang sebenarnya merupakan reaksi tubuh untuk mematikan kuman. Akibatnya fungsi paru-paru terganggu dan penderita mengalami kesulitan bernapas, karena tak tersisa ruang untuk oksigen.
Penyebab
Pneumonia yang ada di masyarakat biasanya disebabkan oleh bakteri, virus, atau mikoplasma (bentuk peralihan antara bakteri dan virus), yaitu:
- Bakteri (sering menyebabkan pneumonia pada orang dewasa. Terdiri dari Steptococcus pneumonia, Staphy aureus, Legionella, Hemophilus influenzae.
- Virus influenza dan chicken-pox (cacar air)
- Organisme mirip bakteri seperti Mycoplasma pneumoniae (penyebab pada anak-anak)
- Jamur tertentu
Kelompok Orang yang Rentan Terkena Pneumonia
- Peminum alkohol
- Perokok
- Penderita diabetes
- Penderita gagal jantung
- Penderita penyakit paru-paru obstruktif menahun
- Gangguan sistem kekebalan karena obat tertentu (penderita kanker, penerima organ cangkokan)
- Gangguan kekebalan penyakit, seperti penderita AIDS.
- Batuk berdahak (dahak seperti lendir, keijauan, atau seperti nanah)
- Nyeri dada (bisa tajam atau tumpul dan bertambah hebat jika penderita manarik napas dalam atau terbatuk)
- Menggigil
- Demam
- Mudah merasa lelah
- Sesak napas
- Sakit kepala
- Nafsu makan berkurang
- Mual dan muntah
- Merasa tidak enak badan
- Kekakuan sendi
- Kekakuan otot
- Kulit lembab
- Batuk berdarah
- Pernapasan yang cepat
- Cemas, stres, tegang
- Nyeri perut
anda mengalami gejala pneumonia? Jangan khawatir kesempatan sembuh masih sangat besar. Asalkan usia masih muda, deteksi sejak dini, sistem kekebalan tubuh bekerja dengan baik, infeksi belum menyebar, dan tidak ada infeksi lain. Pengobatan awal biasanya menggunakan antibiotik, yang cukup manjur mengatasi pneumonia oleh bakteri dan mikoplasma. Kebanyakan pasien juga bisa diobati di rumah. Biasanya dokter akan memilih obat sesuai dengan kasus penyakitnya. Setelah suhu pasien kembali normal, dokter akan menginstruksikan pengobatan lanjutan untuk pencegahan kekambuhan. Karena serangan pneumonia berikutnya biasanya lebih berat dibanding yang pertama. Selain antibiotik pasien juga akan mendapatkan pengobatan tambahan berupa pengaturan pola makan dan oksigen untuk meningkatkan jumlah oksgen dalam darah.
Pasien yang berusia 50 tahun memerlukan waktu istirahat lebih lama untuk mengembalikan kondisi tubuh. Namun penderita pneumonia mikoplasma yang sudah sembuh, akan merasa letih lesu dalam waktu yang lama. Secara rutin penderita penderita pneumonia yang sudah sembuh diperbolehkan melakukan aktivitas lagi tetapi perlu diingatkan supaya tidak langsung melakukan kegiatan yang berat-berat. Istirahat cukup merupakan kunci untuk kembali sehat.
Pencegahan
Beberapa tindakan berikut dapat mencegah pneumonia yaitu:
- Cara batuk yang baik adalah menutup mulut dengan tisu atau lengan baju atas
- cuci tangan sesering mungkin menggunakan sabun dan air yang mengalir
- gunakan masker bila sedang sakit supaya tidak menular ke orang lain
- minum dan makan yang bergizi
- Vaksinasi pada lansia yang juga menderita penyakit penyerta seperti diabetes mellitus/DM, gizi buruk dan daya tahan tubuh rendah.
- Upayakan agar rumah tidak lembab dan memiliki ventilasi yang cukup
- Untuk anda yang renan menderita pneumonia latihan bernapas dalam dan terapi untuk membuang dahak
- Pemberian ASI eksklusif enam bulan pertama setelah bayi lahir merupakan cara mudah untuk melindungi anak dari pneumonia
- Mengurangi polusi udara dapur dan rokok
0 komentar:
Post a Comment